MySpace LED Scroller

Minggu, 29 Juli 2007

CINTA TANAH AIR (HIBBUL WATHON)

Tujuh belas Agustus tahun lalu, saat sang saka dinaikkan perlahan serta diiringi sayup lagu kebangsaan, mata terasa berkaca-kaca, dan tetesan hangat melewati pipi untuk kemudian jatuh satu-satu. Banyak hal yang memenuhi ruang pemikiran saat itu, dari pengorbanan tanpa pamrih para pejuang masa lalu, sampai putusnya urat malu para pelaku birokrasi kini, dalam menjalankan amanah negeri. Mudah-mudahan air mata kita yang menetes di pelataran ibu pertiwi 17 Agustus kemarin, juga refleksi dari rasa cinta tanah air.

Sebagai tanda rasa cinta negeri, Rasulullah-pun bersabda : "Arbaun min sa'adatil mar'i, antakuna jauzatussolihah, wa antakuna auladuhu abroro, wa antakuna khulatouhussolihin, wa antakuna arzaquhu fii biladihi" (ada empat yang menjadi kunci kebahagiaan seseorang, adalah seseorang yang pasangannya (suami/istri) solih, dan yang anak-anaknya berahlak mulia, dan yang berada di lingkungan para solihin, dan seseorang yang mencari rizqiNya di negara sendiri).

Semoga negeri kita tercinta menjadi negara yang "baldah toyyibah wa robbun ghafur, yang gemah ripah loh jinawi - tata tengtrem kerta raharja. Amin.

WANITA ADALAH ANUGRAH DAN BERKAH

Puji syukur saya dilahirkan dari rahim IBU saya, seorang perempuan sederhana yang melahirkan saya dengan penuh kasih sayang. Luar biasa kekuasaan Allah SWT. Bagi saya pribadi, Tuhan menciptakan kaum PEREMPUAN adalah BERKAH, ANUGERAH dan RAHMAH bukan MUSIBAH. Hal ini perlu saya tetapkan dulu sebagai nilai awalan (inisialisasi) proses kehidupan (Iterasi) saya sesuai dengan fungsi waktu menuju konvergensi nilai-nilai kehidupan sebagai manusia. Menurut hemat saya, selama inisialisasi kehadiran perempuan sebagai musibah, maka output yang dihasilkan juga akan berkisar pada kegamangan pada sosok PEREMPUAN.

Saya tidak ingin cara pandang saya terhadap PEREMPUAN seperti anak kecil yang diberikan mainan palu ... maka setiap yang ada di depannya pasti dipalu. Berkah dan rahmah Tuhan menciptakan PEREMPUAN jelas memiliki dua fungsi bagi laki-laki muhrimnya yaitu REPRODUKSI dan REKREASI. Reproduksi sebagai hasil kohabitasi pasangan suami istri (pasutri) jelas dilandasi oleh sikap dan ketulusan hati, rahman dan rahim pasutri. Dan menurut Dr. Laura Berman proses reproduksi juga memiliki unsur rekreasi (www.drlauraberman. com) sehingga proses kohabitasi berjalan dengan penuh rasa kesenangan.

Hanya dengan kesadaran inilah sesungguhnya tanda-tanda kebesaran Allah ditampakkan kepada manusia yang mau menggunakan intelektualnya. (Q:42:53)(http://www.guidedways.com/chapterdisplay.php?chapter=42&translator=7&mac=&show_arabic=1&otherTranslations%5B%5D=10#7) Dalam perjalanan kehidupan pasutri, posisi PEREMPUAN jangan hanya dipandang dari sisi LELAKI saja, tetapi seperti bentuk kombinasi bilangan biner (Nol dan Satu). Pendapat pribadi saya, fenomena bilangan biner itulah yang senantiasa menjadi sumber insprirasi, dan perlu dikembangkan menjadi berbagai temuan-temuan baru, formulasi baru, device2 baru atau paradigma baru yang bermanfaat bagi umat manusia tanpa mengenal atribut dan propertinya. (Rahmatan Lil Alamin).

Tantangan inilah yang memompa adrenalin dan memicu kreatifitas setiap insan yg diberi kelebihan ilmu oleh Allah SWT.Informasi yang terkandung dalam (Q:42:53) jelas sekali, bahwa sampai saat ini manusia masih tetap menjaga keutuhan himpunannya yaitu makhluk yang bernama manusia dan itulah suatu bukti ranah himpunan manusia tidak bermutasi kepada himpunan makhluk lainnya. Konsistensi tersebut dijamin oleh Q:42:53 dan sampai saat ini tetap terjamin, kalau saja ada bias maka biasnya akan cenderung menuju kehancuran dan malapetaka bagi manusia itu sendiri.Demikian pula saya pribadi menyikapi sosok PEREMPUAN dalam kehidupan sosial seperti fenomena himpunan bilangan biner.

Betapa beruntungnya ilmuwan dengan adanya simbol bilangan NOL, apa kata dunia kalau tidak ada bilangan nol ? Berkat adanya bilangan nol, maka lahir temuan2 baru, formula baru di dalam dunia komputasi. Di kehidupan sosial juga demikian adanya, kehadiran PEREMPUAN jelas banyak melahirkan sinergi2 baru dalam ranah pemikiran sosial, bukti kehadiran PEREMPUAN di tengah2 kehidupan sosial sudah banyak kita lihat bersama tidak perlu saya jelaskan disini.Dalam soal leadership, kehadiran PEREMPUAN menurut hemat saya perlu ditempatkan pada konteks ANUGERAH dan BERKAH.

Tim proyek pesawat ulang alik Discovery baru-baru ini MEMBERI PELUANG kepada PEREMPUAN untuk memimpin missi penelitian di ruang angkasa, hasilnya sangat menggembirakan. Jadi hal tersebut membuktikan betapa PEREMPUAN juga memberi ANUGERAH dan BERKAH bagi para ilmuwan lainnya.Dalam soal keluarga, kehadiran PEREMPUAN di tengah2 keluarganya sungguh merupakan ANUGERAH dan BERKAH. Banyak persoalan pendidikan anak, kesehatan, gizi keluarga, manajemen kerumahtanggaan, dan ekonomi keluarga sepenuhnya berada pada otoritas kaum PEREMPUAN.

Coba kita simak kampanye PBB tentang MDG's (http://www. un.org/millenniumgoals/) jelas terlihat betapa peran PEREMPUAN amat dibutuhkan, sebab PEREMPUAN dengan berbekal ilmu dan kearifan sosial MEMILIKI HAK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUPNYA dan IKUT BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP GENERASI MENDATANG. Ketrampilan PEREMPUAN dalam mensinergikan berbagai persoalan keluarga (keragaman keluarga) jelas terlatih dalam kehidupan keluarga. Mulai dari perilaku anak pertama, anak kedua, anak ketiga dan seterusnya yang semuanya memiliki keunikan tersendiri, IBU juga terampil mengatasi keragaman psikologis anak2nya. Sebagai penutup saya pribadi berpendapat bahwa PEREMPUAN ITU ANUGERAH dan BERKAH bagi kehidupan, sebab grand design PEREMPUAN memang diciptakan untuk membuktikan kepada umat manusia akan kebesaran hukum-hukum SANG MAHA PENCIPTA tertulis maupun tidak tertulis. Sejarah sosial membuktikan bahwa keberadaan dan kehadiran PEREMPUAN melahirkan HAL-HAL BARU (SINERGI BARU) sebagai resultan KERAGAMAN SOSIAL yang ada. Kehadiran PEREMPUAN bukan MUSIBAH tetapi ANUGERAH dan BERKAH bagi kita semua.

Salam dari Depok

MUFTIMA/79webmaster: http://www.dwp.or.id/

Sabtu, 28 Juli 2007

DAKWAH


Al-Quran menyebutkan bahwa tujuan berpuasa adalah untuk menjadi orang bertaqwa. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183, artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana yang diwajibkan ke atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa”

Berpuasa rupanya dapat menjadikan seseorang hamba Allah bertaqwa kepada Tuhannya yakni jika Ramadhan dilalui dengan tepat dan penuh penghayatan. Kalau bukan begitu caranya, berpuasa di bulan Ramadhan hanya mendapatkan
lapar, dahaga dan letih saja, hanya sia-sia belaka.

Dalam setahun kita telah melalui berbagai-bagai ujian hidup yang dapat merusakkan ketaqwaan kita kepada ALLAH. Bila manusia tidak bertaqwa, mereka akan kehilangan wibawa dan kemanusiaan. Manusia akan menjadi zalim, menindas orang, menipu, mementingkan diri, saling menjatuhkan, hasad dengki, pemarah, takabur, bakhil, pendendam dan lain-lain.

Masyarakat tidak lagi berkasih sayang, bekerjasama, bertolak ansur dan saling tolong menolong. Sebaliknya masyarakat akan berebut dunia, krisis, bergaduh dan berperang. Peperangan antara suami isteri, anak dengan ibu bapaknya, murid dengan guru, buruh dengan majikan, rakyat dengan pemimpin dan lain-lain. Manusia hilang kemanusiaan. Manusia tidak berwatak manusia lagi, manusia telah berubah menjadi manusia berwatak syaitan dan hewan.

Allah SWT yang Maha Adil lagi Bijaksana, yang menciptakan manusia, tahu dimana kekuatan dan kelemahan manusia, tahu bagaimana menguatkan yang lemah, menyuburkan yang kuat, tahu sumber kekuatan dan kelemahan, telah memilih bulan Ramadhan untuk menjadi obat kepada penyakit setahun. Berpuasa dan ibadah-ibadah tambahan Ramadhan itu mampu menyelesaikan masalah-masalah selama setahun. Umpama mobil yang lemah setelah setahun digunakan, overhaul (turun mesin) sebulan cukup untuk sehat semula. Ya, Ramadhan datang untuk overhaul manusia supaya mendapatkan kemanusiaan lagi.

Sangat rugi bagi orang-orang yang gagal menjadikan ibadah Ramadhan untuk memperbaiki kemanusiaan mereka. Seperti ruginya orang yang diberi mobil tapi tidak tidak pandai menggunakan atau salah menggunakannya.

Bagaimana Ramadhan Overhaul Hati Manusia?

Terdapat paket ibadah yang cukup hebat dan berkesan, kuat menguatkan satu sama lain, supaya manusia diperbaiki, dipulihkan sepanjang Ramadhan. Allahlah yang mempunyai paket ini. Maha pakar dalam merawat jiwa, fikiran dan fisik manusia supaya kembali suci sesuci fitrah semulanya. Paket itu ialah ibadah puasa, terawih, baca Quran, zikir, tasbih, paling asas atau dasar adalah mujahadah untuk melawan nafsu. Seseorang yang sanggup melakukan keseluruhan paket ibadah ini dengan serius dan penghayatan, sungguh akan memperoleh satu kekuatan roh, mental dan fisik untuk meneruskan perjuangan sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Membawa segala sifat-sifat baik seorang manusia seperti merendah diri, pemurah, berkasih-sayang terutama dengan orang miskin dan susah, tawakkal, sabar, tenang, adil, berbaik sangka, sanggup meminta maaf dan memberi maaf, bertolak ansur, jujur, mementingkan orang lain dan lain-lain. Kalau ada manusia yang begini di muka bumi ini, ketahuilah pada merekalah Allah akan wariskan bumi ini untuk ditadbir atau diatur. Sebab Allah berjanji untuk menutup bumi ini dengan keadilan oleh orang-orang yang mereka itu sangat cinta kepada Allah dan Allah juga cinta kepada mereka.

Bagaimana Ibadah Memproses Ketaqwaan Manusia ?

Allah menciptakan manusia makhluk yang wajib berusaha dan berikhtiar untuk berhasil dalam apa juga bidangnya. Kejayaan tidak jadi sendiri kepada manusia. Manusia perlu bertarung, berjuang untuk kejayaan besar mereka. Nelayan mengarungi gelombang laut, petani melawan panas terik, ibu bertarung dengan kesusahan dalam melahirkan anak, bapak teruji dalam melakukan tanggung jawab pada keluarga, guru berhadapan dengan murid, pemimpin paling susah berhadapan dengan 1001 jenis kesusahan dalam kepimpinan.

Untuk mengalahkan nafsu dan syaitan, Allah mewajibkan peperangan yang paling besar dan dasyat yang tidak dapat dilihat oleh mata karena bersifat rohani dan maknawi. Hanya orang yang mampu terlepas dari halangan-halangan nafsu saja yang layak mendapatkan taqwa. Ketaqwaan adalah gelar atau ukuran paling mulia untuk manusia menjadi sesempurna manusia. Tanpa taqwa, PhD, harta, pangkat tidak menjamin manusia dapat dikembalikan kepada kemuliaan yakni kemanusiaannya. Orang kaya, berpangkat dan berijazah tapi bertuhankan hawa nafsu akan menjadi sejahat-jahat manusia sedangkan dengan taqwa, orang miskin pun menjadi mulia apa lagi kalau orang kaya yang bertaqwa!

Sebab itulah ibadah paling asas dalam paket Ramadhan ialah mujahadah terhadap nafsu. Yakni usaha-usaha memaksa diri sendiri untuk melakukan perintah Allah dan meninggalkan larangannya. Mujahadah ialah sanggup menyiksa diri sendiri dalam usaha untuk menunaikan perintah-perintah Allah karena kebaikan yang diperintahkan bertentangan dengan kehendak nafsu liar dalam diri. Contoh, untuk berkasih sayang seperti yang Allah Taala perintahkan, seseorang sanggup menelan marahnya pada seseorang dengan penuh sabar.

Menahan marah dan sabar itu sungguh menyiksa. Orang-orang yang tahu seluk beluknya saja yang dapat melakukannya dengan pertolongan Allah. Mujahadah memang menjemukan, nafsu benci dan meletihkan. Siapa sanggup tersiksa diatas cita-citanya, Hanyalah orang yang berjiwa besar. Sebab apabila letih fisik dapat istirahat, tetapi apabila perang dengan nafsu tidak dapat istirahat. Kalau istirahat nafsu akan manja dan mengada-ngada. Perang yang tidak pernah berhenti inilah dikatakan perang paling berat dan dasyat.

Terdapat tiga kunci yang Allah sediakan untuk mendorong mujahadah ini
di Bulan Ramadhan yaitu:
1. Puasa yang dihayati
2. Sembahyang yang khusyuk
3. Baca Quran yang dijiwai

Terima Kasih,
Goenarso

Jumat, 20 Juli 2007

UNDANGAN

Blog ini milik bersama, dan pada prinsipnya setiap individu muslim, tetap berkewajiban menyeru ke jalan Allah dengan apa saja yang mereka ketahui, mengingat sabda Nabi SAW : "balighuu 'annii wa lau ayah" (sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat).

Oleh karena itu, diharapkan teman-teman untuk menulis di pos-pos yang tersedia. Apalagi bila ada yang alim dalam masalah dakwah, sangat ditunggu tulisan-tulisan serta petunjuk-petunjuknya, agar kita dapat menjalan kewajiban kita untuk bertanya, sesuai firmanNya dalam surat an-Nahl : 43, "fasaluu ahlal dzikri in kuntum laata'lamuun" (maka bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan jika kamu tidak mengetahui).

Kamis, 19 Juli 2007

MUBALIGHIN & MUSYAWIRIN

Diskusi merupakan sarana yang effektif untuk mempercepat pemahaman akan akar suatu masalah. Ia juga media dakwah. Memang, akan membuka peluang bagi adanya perbedaan. Namun kita tidak perlu khawatir, karena perbedaan yang disampaikan dengan baik dan penuh hikmah, akan melahirkan rahmah. Nabiyullah SAW bersabda : "ikhtilaaf fi ummati rohmatun" (beda pendapat diantara umatku, adalah rahmat).

Blog ini, sesuai dengan ide pencetusnya, diciptakan untuk menjadi ajang diskusi. Insya Allah akan menjadi bagian dari proses pencerdasan spiritual kita di satu pihak, serta dakwah di pihak lainnya. Dan insya Allah pula, blog ini akan menjadi berkah atas panduan firmanNya dalam surat an-Nahl : 125, "ud'u ila sabili robika bil hikmah, wal mao'idlotil hasanah, wa jaadilhum billatii hiya ahsan" (serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantahlah dengan cara yang baik)

Rabu, 18 Juli 2007

SIAPAKAH ?

Adalah Mas Mohammad Anis Rosidi, yang menggulirkan ide pengajian. Sungguh, suatu niat yang sangat mulia dan patut kita hargai, khususnya ketika beliau berada dalam komunitas jamiatul-fikri. Beliau pulalah yang menamakan blog pengajian ini, jamiatul kabir, katanya mengambil nama sebuah tafsir (at-Tafsir al-Kabir Lil-Imam al-Fakhr ar-Razi).

Semoga beliau merupakan bagian dari ummat yang seperti di-firmankanNya dalam surat Ali Imran 104 : "Waltakumminkum ummata yad'uuna ilal khoeri wa ya'muruuna bilma'ruuf, wa yanhauna 'anil munkar, wa ulaaika humul muflihuun" (Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung). Amin.